A.
TUJUAN
Setelah
dilaksanakan praktikum digharapkan:
1. Mahasiswa mengenal modul wireless RF XBee
sebagai salah satu contoh perangkat komunikasi pada jaringan sensor nirkabel.
2. Mahasiswa dapat mengetahui parameter
komunikasi modul XBee dan melakukan konfigurasi modul Xbee sesuai kebutuhan
aplikasi.
B.
DASAR TEORI
Pada
saat ini aplikasi berbasis jaringan sensor cukup banyak dialikasikan dalam
berbagai bidang untuk keperluan pemantauan parameter-parameter tertentu secara
jarak jauh (telemetri) maupun dikembangkan lebih lanjut untuk pengendalian
jarak jauh (telecommand). Cukup banyak contoh aplikasi jaringan sensor misalnya
pada bidang bisnis untuk pemantauan kondisi fisik peti kemas, bidang pertanian
untuk pemantauan suhu dan kelembaban lingkungan pertanian, dan pengendalian
polusi. Jaringan sensor merupakan
sekelompok sistem otonom yang kecil (yang disebut sebagai node sensor) yang
berkerja sama membentuk suatu jaringan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Suatu
node pada jaringan sensor merupakan suatu unit yang terdiri dari sensor,
prosesor, dan perangkat komunikasi (radio/cahaya/suara). Pada umumnya suatu
node didesain memiliki ukuran yang realtif kecil, self powered, berdaya rendah,
ad-hoc, autonomous, dan self organized. Suatu node jaringan sensor dapat
mengumpulkan dan mengolah data hingga siap diakses sewaktu-waktu.
Gambar 1. Diagram blok node jaringan sensor
Salah satu bagian dari node jaringan
sensor adalah bagian komunikasi yang berfungsi untuk menangani proses transmisi
data dalam jaringan. Pada praktikum ini akan dikenalkan modul XBee, salah satu
contoh modul komunikasi wireless menggunakan media RF (radio Frequency) dari
Digi.
XBee
XBee merupakan
salah satu contoh modul wireless RF yang bekerja pada frekuensi 2.4GHz dengan
standar 802.15.4. IEEE 802.15.4 merupakan standar yang menentukan lapisan fisik
media akses kontrol untuk Personal Area Netwok (PAN) berkecepatan rendah.
Konsentrasi utama pada standar 802.15.4 adalah transfer data kecepatan rendah
namun memiliki konsumsi daya yang rendah untuk model jaringan yang sederhana.
Standar 802.15.4 menggunakan tipe modulasi DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum) untuk menanggulangi adanya pengaruh noise saat
transmisi data.
1.
Jenis modul XBee
Digi menyediakan berbagai tipe modul XBee yang dapat dipilih sesuai dengan
jenis aplikasi yang akan dikembangkan misalnya:
§
XBee S1 (Series 1), menggunakan standar 802.15.4
dengan topologi star.
§
XBee S2 (Series 2)/ S2B, menggunakan standar 802.15.4
yang dilengkapi dengan ZigBee stack untuk mengakomodasi topologi mesh.
§
Xbeee S6 (Series 6) , menggunakan standar 802.11
(WiFi).
Berdasarkan kemampuan
daya output yang dihasilkan, modul XBee dapat dibedakan menjadi 2 jenis sebagai
berikut:
§
XBee biasa (Non PRO series), memiliki daya output yang
rendah sekitar 1mW (S1) sehingga jangkauan komunikasinya relatif lebih dekat.
§
XBee PRO series, memiliki daya output yang lebih
tinggi sekitar 63mW (s1) sehingga jangkauan komunikasinya relatif lebih jauh.
Secara fisik, kedua
jenis tipe ini (Non PRO dan PRO series) memiliki perbedaan pada dimensi
fisiknya. XBee PRO series memiliki ukuran fisik yang lebih besar daripada
Non-PRO series.
Modul XBee menyedikan
beberapa tipe antena yang dapat dipilih seperti berikut ini:
2.
Spesifikasi modul XBee
Berikut ini beberapa spesifikasi dasar dari modul XBee. Informasi detil
dari modul XBee yang digunakan terdapat pada datasheet masing-masing produk.
Frekuensi kerja
|
2.4GHz
|
Modulasi
|
DSSS
|
Jenis antena
|
RPSMA, UFL, Chip, Wire
|
Antarmuka
|
Serial UART
|
Catu daya
|
2.8-3.4VDC
|
Level antramuka
|
UART TTL 3V3
|
Kecepatan transmisi serial
|
1200-115200 bps
|
Topologi
|
Point to point, point to multipoint,
Peer to Peer
Mesh
|
Jumlah PAN ID
|
65535
|
Jumlah kanal
|
16
|
Opsi pengalamatan
|
PAN ID, kanal, Addressing
|
3.
Parameter jaringan
Parameter jaringan yang dapat digunakan untuk membentuk suatu jaringan
menggunakan modul XBee sebagai berikut:
§
PAN ID (kode:
ID)
PAN ID merupakan kode identifikasi untuk suatu jaringan personal. Semua
perangkat komunikasi dalam 1 jaringan memiliki PAN ID yang sama. Range PAN ID
adalah 0-FFFFH (terdapat 65536 pilihan PAN ID).
§
Kanal komunikasi (kode:
CH)
Kanal komunikasi menentukan pilihan kanal yang digunakan pada operasional
modul XBee. Pada modul XBee S1 terdapat 16 pilihan kanal yang bisa digunakan.
Range kanal komunikasi adalah 0x0B-0x1A. Pada modul XBee S1, semua perangkat
komunikasi dalam 1 jaringan beroperasi pada kanal yang sama.
§
Nomor serial (kode:
SH dan SL)
Setiap modul XBee memiliki nomor serial yang berbeda-beda (bersifat unik).
Nomor serial berupa 64-bit kode yang terbagi menjadi nomor serial atas (SH: Serial
High) dan nomor serial bawah (SL: Serial Low).
§
Alamat asal/diri (kode:
MY)
Alatmat asal/diri merupakan alamat 16 bit yang dapat diatur sendiri oleh
user. Alamat ini harus bersifat unik dalam sebuah jaringan.
§
Alamat tujuan (kode:
DH dan DL)
Alamat tujuan merupakan 64 bit alamat tujuan pengiriman data suatu modul
XBee. Alamat tujuan ini dibagi menajdi 2 yaitu alamat tujuan atas (DH:
Destination High) dan alamat tujuan bawah (DL: Destination Low).
§
Node discovery (kode:
ND)
Node discovery merupakan salah satu fitur yang disedikan oleh modul XBee
untuk mendeteksi perangkat komunikasi sejenis yang aktif dalam satu jaringan.
4.
Pengaturan konfigurasi
modul XBee
Sebelum dapat digunakan, modul XBee harus dikonfigurasi terlebih dahulu
sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Proses pengaturan konfigurasi modul XBee
dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu:
§
Melalui tool terminal serial seperti: Hyperterminal,
HTerm, Terminal, Teraterm
Proses pengaturan konfigurasi melalui tool terminal serial dilakukan
menggunakan perintah AT –Command sesuai dengan informasi pada datasheet.
§
Melalui fasilitas Modem Configuration pada software
X-CTU
X-CTU merupakan salah satu tool yang disedikan oleh Digi untuk
mengakomodasi proses diagnosa modul XBee, update firmware, pembacaan konfigurasi,
pengaturan konfigurasi, maupun pengujian modul XBee. Langkah paling sederhana
untuk pengaturan konfigurasi modul adalah menggunakan fasilitas Modem
Configuration pada software X-CTU.
Gambar 2. Fasilitas Modem
Configuration pada software X-CTU
5.
Mode pengalamatan
Modul XBee S1 mendukung beberapa mode pengalamatn yang dapat dibagi menjadi
bebberapa jenis sebagai berikut:
§
Mode Unicast
Mode unicast digunakan untuk pengiriman data ke modul XBee tertentu. Pada
mode ini, komunikasi dilakukan secara point to point. Mode unicast ini dapat
dilakukan melalui 2 cara:
a)
Menggunakan parameter MY dan DH/DL
Parameter
|
Modul A
|
Modul B
|
PAN ID
|
ID
|
ID
|
CH
|
CH
|
CH
|
MY
|
MY A
|
MY B
|
DL
|
MY B
|
MY A
|
b)
Menggunakan parameter SH/SL dan DH/DL
Parameter
|
Modul A
|
Modul B
|
PAN ID
|
ID
|
ID
|
CH
|
CH
|
CH
|
SH
|
SH A/SL A
|
SH B/SL B
|
DH
|
SH B
|
SH A
|
DL
|
SL B
|
SL A
|
§
Mode Broadcast
Mode broadcast digunakan untuk pengiriman data ke seluruh modul XBee yang
aktif dalam jaringan. Pada mode ini, komunikasi dilakukan secara point to
multipoint. Mode broadcast dilakukan dengan mengatur register DL ke nilai
0xFFFF dan DH=0x0000H. Seluruh modul XBee yang aktif dalam jaringan akan
menerima data yang dikirimkan oleh suatu modul XBee yang melakukan broadcast.
Parameter
|
Modul A
|
Modul B
|
PAN ID
|
ID
|
ID
|
CH
|
CH
|
CH
|
DH
|
0
|
0
|
DL
|
0xFFFF
|
0xFFFF
|
C.
KEBUTUHAN ALAT &
BAHAN
Alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah:
§
Komputer yang dilengkapi dengan port USB dan telah
terinstalasi software X-CTU à 2 buah.
§
XBee S1 (Series 1) à 2 buah.
§
UARTBee, modul konverter USB ke UART TTL 3V3 à 2 buah.
§
Kabel USB (tipe A ke micro USB) à 2 buah
D.
SETTING PERCOBAAN
§
Modul XBee terhubung ke modul konverter UARTBee
Gambar
3. Koneksi modul XBee dengan UARTBee
Gambar 4. Koneksi modul XBee
dengan kabel USB
§
Modul XBee terhubung dengan komputer
|
|
|
|
|
|
Gambar 5. Koneksi modul XBee
dengan komputer via UARTBee
E.
KESELAMATAN KERJA
§
Hati-hati saat melepas dan memasang modul XBee ke
modul UARTBee.
§
Perhatikan posisi (orientasi) XBee saat terpasang ke
modul UARTBee, pastikan tidak terbalik
§
Saat mencoba, pastikan modul berada pada kondisi yang
aman.
§
Gunakan perlatan praktikum sesuai dengan fungsinya.
F.
PROSEDUR PRAKTIKUM
Sebelum dilaksanakan
praktikum, siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.
Mohon bantuan ke PLP Laboratorium untuk membantu menyiapakan peralatan dan
bahan yang akan digunakan. Praktikum akan dibagi menjadi 5 buah sub praktikum
sebagai berikut:
1.
Identifikasi fisik modul XBee.
2.
Pembacaan dan pengaturan parameter modul XBee.
3.
Pengujian komunikasi data menggunakan Unicast
Addressing.
4.
Pengujian komunikasi data menggunakan Broadcast
Addressing.
5.
Pengujian Node Discovery
G.
DATA HASIL PRAKTIKUM
1.
Identifikasi fisik modul XBee yang digunakan
Parameter
|
XBee A
|
XBee B
|
Jenis XBee (PRO/Non PRO)
|
Pro
|
Pro
|
Nomor SH
|
0013A200
|
0013A200
|
Nomor SL
|
4001758A
|
40017584
|
Jenis antena
|
Chip
|
Chip
|
Marking Number
|
XBP24-ACI-001
|
XBP24-ACI-001
|
2.
Pembacaan dan pengaturan parameter modul XBee
a)
Menggunakan AT Command via Terminal X-CTU
Sertakan screen-shoot tampilan saat proses pembacaan dan pengaturan
parameter modul XBee.
b)
Menggunakan Modem Configuration X-CTU
Sertakan screen-shoot tampilan saat proses pembacaan dan pengaturan
parameter modul XBee.
3.
Pengujian komunikasi data menggunakan Unicast
Addressing
a)
Menggunakan parameter MY dan DH/DL
Sertakan screen-shoot tampilan saat proses pembacaann, pengaturan
parameter, dan uji pengiriman data modul XBee.
b)
Menggunakan parameter SH/SL dan DH/DL
Sertakan screen-shoot tampilan saat proses pembacaan,
pengaturan parameter, dan uji pengiriman data modul XBee.
4.
Pengujian komunikasi data menggunakan Broadcast
Addressing
Sertakan screen-shoot tampilan saat proses pembacaan, pengaturan parameter,
dan uji pengiriman data modul XBee.
5.
Pengujian Node Discovery
Sertakan screen-shoot tampilan saat proses pembacaan, pengaturan parameter,
dan uji pengiriman perintah Node Discovery (ND) ke modul XBee.
H.
HASIL PERCOBAAN
2. Pembacaan dan
pengaturan parameter modul XBee
2.1 Menggunakan AT Command
via Terminal X-CTU
Ø Memastikan kabel USB terhubung dengan XBee dengan cara klik ikon
. Setelah itu klik port USB yang
terhubung dengan XBee lalu klik Next
Gambar
6. Memilih Port USB yang
Terhubung XBee
Ø Memilih port parameter seperti Baud Rates : 9600, Data Bits : 8,
Parity : None, Stop Bits :1, Flow Control : None. Setelah itu klik Finish
Gambar
7. Setting Parameter
Ø X-CTU akan melakukan discovery device.
Gambar 8.
X-CTU Melakukan Discovery Device
Ø Modul XBee sudah diidentifikasi oleh X-CTU
2.2 Menggunakan Modem
Configuration X-CTU
Ø
Klik ikon setting
pada menu software X-CTU. Setelah itu klik ikon Write untuk
mengganti beberapa parameter pada XBee
Ø
Parameter yang diubah adalah PAN ID pada kedua XBee
adalah 3333 dan nilai:
Xbee
A : DH/DL 0013A200/40017584 dan SH/SL adalah 0013A200/4001758A. Setelah parameter
diubah, klik ikon Read.
Gambar 9. Setting Parameter XBee
A
Ø Kemudian uji coba komunikasi antar XBee dengan cara klik ikon
Console
dan klik ikon Close lalu ketik pesan pada
console log. pesan yang berwarna biru merupakan pesan yang dikirim sedangkan
pesan yang berwarna merah merupakan pesan yang diterima.
Gambar 11. Komunikasi Antar Modul
Xbee
3.
Pengujian Komunikasi Data Menggunakan Unicast Adressing
3.1 Menggunakan
parameter MY dan DH/DL
Ø Pada modul XBee A
parameter DH/DL menjadi 0/2222 dan pada modul Xbee B
parameter DH/DL menjadi 0/2222 dan parameter MY
kedua modul adalah 1. Apabila salah satu modul memiliki parameter
MY berbeda, maka kedua modul saling tidak bisa berkomunikasi
Gambar 12. Pengaturan DH/DL
Ø Kemudian uji coba komunikasi antar XBee dengan cara klik ikon
Console
dan klik ikon Close lalu ketik pesan pada
console log. pesan yang berwarna biru merupakan pesan yang dikirim sedangkan
pesan yang berwarna merah merupakan pesan yang diterima.
Gambar 13. Komunikasi Antar Modul Xbee
3.2 Menggunakan
parameter SH/SL dan DH/DL
Ø Sama seperti poin 3.1, modul XBee A
parameter DH/DL menjadi 0/2 dan pada modul Xbee B parameter DH/DL menjadi 0/1.
Gambar 14. Pengaturan
DH/DL pada
modul Xbee A
Ø Kemudian uji coba komunikasi antar XBee dengan cara klik ikon
Console
dan klik ikon Close lalu ketik pesan pada
console log. pesan yang berwarna biru merupakan pesan yang dikirim sedangkan
pesan yang berwarna merah merupakan pesan yang diterima.
Gambar
15. Komunikasi Antar Modul XBee
Ø Sama seperti poin 3.2, modul XBee A
parameter DH/DL menjadi 13A200/40017584 dan pada modul Xbee B
parameter DH/DL menjadi 13A200/4001758A.
Gambar 16. Pengaturan
DH/DL pada
modul Xbee A
Ø Kemudian uji coba komunikasi antar XBee dengan cara klik ikon
Console
dan klik ikon Close lalu ketik pesan pada
console log. pesan yang berwarna biru merupakan pesan yang dikirim sedangkan
pesan yang berwarna merah merupakan pesan yang diterima.
Gambar
17. Komunikasi Antar Modul XBee
4. Pengujian
Komunikasi Data Menggunakan Broadcast Addressing
Ø Memilih add radio device
lalu port parameter seperti Baud Rates : 9600, Data
Bits : 8, Parity : None, Stop Bits :1, Flow Control : None. Setelah itu klik
Finish
Gambar 18. Setting
Parameter
Ø
Parameter PAN ID diubah menjadi 6666 dan parameter DH/DL
diubah menjadi 0/FFFF
Gambar 19. Setting PAN ID dan DH/DL untuk Broadcast Addressing
Gambar 20. Modul
XBee yang terhubung Komunikasi Broadcast
Ø Kemudian uji coba komunikasi antar XBee dengan cara klik ikon
Console
dan klik ikon Close lalu ketik pesan pada
console log. pesan yang berwarna biru merupakan pesan yang dikirim sedangkan
pesan yang berwarna merah merupakan pesan yang diterima.
Gambar 21. Komunikasi Antar Beberapa Modul XBee
5. Pengujian Node
Discovery
Ø Pada console log
lakukan pengiriman pesan dan mesin akan mengirim pesan sebagai berikut :
Langkah
|
Pemrogram
|
Mesin
|
1
|
+++
|
OK
|
2
|
ATID, tekan Enter
|
434
|
3
|
ATID3427, tekan Enter
|
OK
|
4
|
ATWR, tekan Enter
|
OK
|
5
|
ATCHF,tekan Enter
|
OK
|
Ø Kemudian uji coba komunikasi antar XBee dengan cara klik ikon
Console
dan klik ikon Close lalu ketik pesan pada
console log. pesan yang berwarna biru merupakan pesan yang dikirim sedangkan
pesan yang berwarna merah merupakan pesan yang diterima.
Gambar
22. Komunikasi Antar Modul
Xbee
Ø
Setelah melakukan komunikasi AT-Command maka
konfigurasi XBee kembali seperti awal (default)
Gambar 23. Parameter XBee A Kembali Seperti Awal
(Default)
TUGAS
§
Carilah informasi
keunggulan penggunaan standar 802.15.4 pada aplikasi berbasis jaringan sensor.
Jawab :
IEEE standar 802.15.4
bermaksud untuk menawarkan lapisan jaringan dasar yang lebih rendah dari jenis
jaringan area pribadi nirkabel (WPAN) yang berfokus pada komunikasi di antara
perangkat dengan biaya rendah dan kecepatan rendah. Ini dapat dibandingkan
dengan pendekatan lain, seperti Wi-Fi, yang menawarkan lebih banyak bandwidth
dan membutuhkan lebih banyak daya. Penekanannya adalah pada komunikasi biaya
rendah perangkat terdekat dengan sedikit atau tanpa infrastruktur yang
mendasarinya, berniat untuk mengeksploitasi ini untuk menurunkan konsumsi daya
lebih banyak lagi.
Jadi pada dasarnya
pengunaan standar IEEE standar 802.15.4 digunakan untuk berkomunikasi antar
device dengan biaya lebih murah, dengan reliability yang sudah teruji.
§
Carilah contoh
aplikasi yang menggunakan modul XBee sebagai media komunikasi pada aplikasi
berbasis jaringan sensor. Jelaskan secara singkat.
Jawab :
Jaringan Sensor Untuk
Pengamatan Suhu Pada Cold Container 40 Feet Untuk Pengangkutan Sayur dan Buah.
Pada pengangkutan
buah dan sayur, khususnya untuk pengiriman antar pulau ataupun ekspor digunakan
container pendingin, biasanya dengan ukuran 40 feet. Berikut ini adalah gambar
dari container pendingin.
Permasalahan selama
ini yang dihadapi adalah proses pendinginan tidak merata, sehingga buah atau
sayur sebagian ada yang membusuk sehingga mengurangi kualitasnya. Maka dari itu
dibuatlah system monitoring menggunakan sensor untuk memantau kerataan suhu dan
kelembaban di dalam container pendingin.
Dikarenakan panjang
container standar yaitu 40 feet maka di perlukan beberapa titik di dalam
container untuk diukur suhu dan kelembapannya, jika sudah dilakukan pengamatan
diharapkan dapat memunculkan desain cara penataan dan rak untuk tempat buah
atau sayur yang memungkinkan untuk pemerataan dingin di seluruh container
sehingga pembusukan bias ditekan seminimal mungkin bahkan hingga nol persen.
ANALISA
Pada praktikum
pertama jaringan sensor judul praktikumnya adalah pengenalan modul X-BEE. Modul
X-BEE adalah modul yang berfungsi untuk mengirim dan menerima data antar X-BEE
yang lain, modul ini sangat komplit dan sering digunakan sebagai modul
komunikasi dalam jaringan sensor.
Untuk konfigurasi
X-BEE menggunakan software X-CTU, dengan software X-CTU dapat mengkonfigurasi
modeul X-BEE secara lengkap dan mudah, karena sudah ada panduannya. Software
X-CTU dapat digunakan untuk konfigurasi X-BEE dengan cara, serial console
dengan mengetik kode-kode tertentu untuk mengkonfigurasi X-BEE. Selain itu
dengan software X-CTU dapat mengkonfigurasi X-BEE dengan mode GUI sehingga
tinggal klik-klik gambar untuk mensetting X-BEE
Terdapat beberapa
mode yaitu mode unicast an broadcast. Pada mode unicast komunikasi dilakukan
point to point sedangkan broadcast yaitu point to multipoint. Kedua metode
sudah dicoba dan sesuai dengan teori.
KESIMPULAN
1. Terdapat 2 mode yaitu unicast dan broadcast
2. X-BEE adalah modul komunikasi yang lengkap dan mudah
untuk digunakan
3. Untuk konfigurasi X-BEE menggunakan software X-CTU
4. Untuk dapat berkomunikasi dilakukan beberapa setting
pada MY, SH, SL, DH, dan DL.